Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan harga penutupan terendah tahun ini pada perdagangan Jumat (26/4/2024) akhir pekan lalu. IHSG tercatat turun 1,67% ke 7.036,075 pada perdagangan Jumat lalu.

Pelemahan ini memperpanjang tren penurunan IHSG yang mulai terjadi sebelum lebaran dan kondisinya semakin parah usai libur panjang lebaran. Dari posisi penutupan tertinggi tahun ini, IHSG telah terkoreksi 5% lebih, sedangkan sejak awal tahun IHSG tercatat melemah lebih dari 3%.

Pelemahan IHSG terjadi bertepatan dengan pelemahan rupiah, di mana pasca lebaran, mata uang garuda tertekan signifikan dan menembus level psikologis Rp 16.000/US$. Lebih lanjut, investor asing ramai-ramai menarik dana dari pasar modal, tercatat dalam sebulan terakhir, asing mencatatkan jual bersih (net sell) Rp 19,71 triliun dari pasar saham RI.

Secara spesifik, emiten-emiten blue chip menjadi yang paling gencar oleh investor asing, hasilnya memberi tekanan signifikan bagi indeks yang pada perdagangan Jumat lalu semakin mendekati level 6.900-an. 

Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menjadi yang paling banyak dijual atau mencapai Rp 7,12 triliun dalam sebulan di pasar reguler. Alhasil, kinerja sahamnya turun nyaris 22% dalam sebulan.

Lalu ada Telkom Indonesia (TLKM) yang dilego asing Rp 4,78 triliun sebulan terakhir dan membuat sahamnya turun nyaris 23% pada periode yang sama. Emiten paling berharga di bursa itu jual mengalami aksi jual asing Rp 3,34 triliun, namun kondisi sahamnya lebih baik dan hanya terkoreksi sekitar 4% dalam sebulan.

Selanjutnya investor asing juga melego saham-saham blue chip lainnya, termasuk Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Astra International (ASII).

Aksi jual asing juga bertepatan dengan selesainya agenda korporasi utama yang menjadi insentif bagi investor, yakni pembagian dividen kepada pemegang saham. 

Secara historis, ramai investor melepas aset kepemilikan saham di bulan Mei atau dikenal sebagai “Sell In May And Go Away”. Istilah ini menggambarkan strategi investasi yang menganjurkan investor untuk menjual saham mereka pada bulan Mei dan menunggu sampai bulan November sebelum membeli kembali.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Asing Terciduk Lepas 10 Saham Ini Kala IHSG Cetak Rekor


(fsd/fsd)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *